Tangan adalah anggota tubuh yang paling sering bersentuhan dengan benda di sekitar dan berhubungan langsung dengan mulut, hidung, telinga dan selaput lendir mata. Oleh karena itu, cuci tangan pakai sabun (CTPS) sangat penting untuk dilakukan pada saat-saat sebelum makan pagi, siang, malam, saat mandi dan setelah dari toilet.
"Cuci tangan menggunakan air saja merupakan hal yang umum. Kebiasaan ini sangat kurang efektif dibanding cuci tangan pakai sabun. Karena sabun dapat meluruhkan lemak dan kotoran yang mengandung kuman," kata Ade Nirmala Chandra, Profesional Marketing Manager Lifebuoy PT Unilever Indonesia Tbk, saat acara Media Briefing, Kamis, (29/9/2011) di Jakarta.
CPTS adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah sedikitnya 10 penyakit seperti diare, masalah saluran napas, disentri, iritasi kulit, biang keringat, radang tenggorokan, mata merah, jerawat, bau badan dan tifus.
Berdasarkan sebuah studi yang dilakuakan oleh Curtis V. Cairncross, mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan risiko diare hingga 47 persen.
"Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare membunuh 2,5 juta Balita di dunia setiap tahun dan kira-kira satu dari lima anak yang terserang diare berakhir dengan kematian," tambahnya.
Berdasarkan data dari Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) 2010 menunjukkan persentase rumah tangga yang memenuhi kriteria Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan kategori baik secara rata-rata nasional hanya 35,7 persen. Sedangkan persentase penduduk yang berperilaku benar dalam CTPS secara rata-rata nasional hanya 24,5 persen.
"Meski upaya ini mudah dan murah, belum banyak masyarakat yang menjadikan cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebagai kebiasaan untuk menjaga kesehatan," sambung Eka Sugiarto, Brand Building Director Skin & Cleansing PT Unilever Indonesia.
Menurut Eka, CTPS adalah satu-satunya intervensi medis yang paling murah dan efektif yang dapat dilakukan tanpa memerlukan biaya berlebih atau teknologi, bahkan dimasyarakat kumuh sekalipun.
World Bank mencatat negara sedikitnya menghemat Rp. 33. Miliar setiap tahun bila CTPS dibudayakan. Selain itu, biaya bukan merupakan kendala bagi kampanye CTPS karena hampir semua rumah tangga diseluruh dunia memiliki sabun.
sumber:http://health.kompas.com
Minggu, 02 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar