Demi
memiliki berat badan yang ideal, tak sedikit orang yang masih
menganggap karbohidrat sebagai musuh. Sehingga mereka dengan sengaja
mengurangi atau bahkan berhenti mengonsumsi karbohidrat, seperti nasi,
saat sedang ingin menurunkan berat badan.
Padahal
menurut beberapa ahli gizi, pola pikir semacam ini tidak benar. Pola
makan yang tepat adalah gizi seimbang, di mana karbohidrat pun termasuk
salah satu di antaranya. Anda hanya perlu memilih jenis asupan
karbohidrat yang tepat agar berat badan tetap terkontrol dan pemenuhan
gizi seimbang terjaga.
Sengaja
memangkas asupan karbohidrat juga justru menimbulkan masalah baru bagi
kesehatan. Salah satunya adalah menjadi lebih sulit konsentrasi, mood
swing dan lemas.
"Manusia
setiap harinya membutuhkan karbohidrat untuk kinerja otak dan otot.
Keluhannya juga bisa berupa sakit kepala, bahkan bisa pingsan," ungkap
ahli gizi peraih gelar Master of Nutrition and Dietetics dari University
of Sydney, Leona Victoria Djajadi, BSc, MND, kepada detikHealth.
Oleh
sebab itu, studi dari British Journal of Nutrition mengungkapkan bahwa
Anda sebaiknya tetap mengonsumsi cukup karbohidrat. Pilih karbohidrat
yang kaya akan serat seperti biji-bijian dan gandum. Selain kaya akan
karbohidrat, biji-bijian juga mengandung berbagai macam antioksidan,
vitamin B, protein, mineral, lemak sehat dan serat.
Disambung
kembali oleh Victoria, ada baiknya juga Anda memilih karbohdirat dengan
indeks glikemik (IG) rendah. "Jadi sebaiknya bukan menghilangkan
karbohidrat tapi memilih jenis karbohidrat yang rendah IG (indeks
glikemik -red-). Porsinya juga dibatasi sebanyak 1 mangkuk kecil per
makan, tiga kali sehari," pesan Victoria.
Beberapa
jenis asupan dengan IG rendah di antaranya oatmeal, jagung rebus, susu
skim, pear, apel dan kacang tanah. Jangan lupakan juga nasi merah yang
merupakan karbohidrat kompleks dan mengolah gula dengan lambat. Hal ini
menjaga kadar gula dalam darah tubuh sehingga tak cepat merasa lapar.
Kandungan serat yang tinggi dan kehadiran vitamin B kompleks juga
berkontribusi untuk mengontrol metabolisme.
Jumat, 14 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar