Masturbasi sah-sah saja jika dilakukan sesekali. Bahkan, masturbasi memiliki efek yang positif bagi kesehatan. Mulai dari menghilangkan stres hingga mencegah kanker kelamin.
Namun jika dilakukan terlalu sering. masturbasi malah dapat membahayakan kesehatan. Meskipun tidak ada patokan khusus, namun ada beberapa tanda yang dapat Anda rasakan ketika terlalu sering melakukan masturbasi.
Seperti di kutip dari berbagai sumber, Jum, jika Anda pernah mengalami beberapa tanda ini, sebaiknya Anda mulai mengurangi intensitasnya
1. Menyakiti diri sendiri
Ini adalah tanda utama bahwa Anda terlalu sering masturbasi. Kegiatan ini dilakukan sebagai pemuasan kebutuhan biologis serta memperoleh kepuasan. Namun beberapa orang melakukannya sampai pada titik yang menyebabkan cedera.
Tobias Köhler, M.D., seorang urolog di Southern Illinois University, mengungkapkan cedera yang mungkin terjadi ketika terlalu sering masturbasi mulai dari cedera ringan seperti lecet pada kulit kelamin, hingga cedera serius seperti penyakit peyronie. Peyronie adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan lengkungan penis sewaktu ereksi. Penyakit peyronie disebabkan penis menerima terlalu banyak tekanan.
2. Kelelahan
Anda mulai merasa kelelahan dalam menjalani rutinitas harian. Kelelahan ini tidak hanya terjadi pada satu atau dua hari. Sebaiknya cek kembali kebiasaan masturbasi Anda. Melakukan masturbasi tidak berbeda dengan kegiatan fisik lainnya, yaitu akan membakar kalori.
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan The Young People's Reproductive and Sexual Health & Rights Organization, masturbasi bisa membakar 100 sampai 150 kalori. Bahkan, menurut seorang profesor di Jepang, Dr. Shukan Tokuho, dalam waktu 5 menit pada aktivitas mastubasi yang hebat dapat membakar sampai dengan 300 kalori. Membakar begitu banyak kalori tanpa disertai asupan makanan sehat dan istirahat yang cukup tentu berujung pada kelelahan.
3. Kesulitan ereksi
Masturbasi dilakukan dengan menggunakan tangan. Melakukannya terlalu sering akan melatih otak dan tubuh untuk hanya bereaksi ketika Anda sendiri yang menyentuhnya. Sehingga, ketika bercinta dengan istri, akan terasa lebih sulit untuk mencapai ereksi.
"Jika itu terjadi, Anda memiliki masalah yang perlu ditangani," kata Dr Köhler.
4. Kesulitan ejakulasi
Ejakulasi atau proses pengeluaran sperma yang dilakukan terlalu sering bisa mengurangi jumlah dan volume sperma. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ejakulasi dua kali dalam sehari bisa menurunkan tingkat sperma sebesar 29 persen, sedangkan ejakulasi tiga kali sehari bisa menurunkan hingga 41 persen sperma.
Ejakulasi yang terlalu sering juga bisa mengurangi kualitas kesuburan. Setidaknya beri jeda 3 hari. Hal ini berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan testis untuk memproduksi sperma dan membuatnya cukup matang. Sperma diproduksi di testis dan membutuhkan waktu selama 70 hari (10 minggu) untuk menjadi matang. Sperma yang matang ini bisa menunggu selama dua minggu di daerah yang disebut epididimis (waduk penyimpanan sperma), yang berada di atas testis, sebelum dapat meninggalkan tubuh pada saat ejakulasi.
5. Kebotakan dan pembesaran prostat
Meskipun masturbasi bukanlah satu-satunya penyebab kebotakan, namun jika Anda mengalami kerontokan rambut secara tiba-tiba, ada baiknya mengecek kembali kebiasaan masturbasi Anda. Masturbasi yang kelewat sering dapat menyebabkan terlalu banyak testosteron yang dikonversi menjadi DH (dihydrotestosterone). Dari penelitian-penelitian sebelumnya, telah dibuktikan bahwa kebotakan pada pria secara langsung berhubungan dengan jumlah DHT yang ada di dalam tubuh. Tingginya kadar DHT dalam tubuh dapat menyebabkan kebotakan dan pembesaran prostat.
6. Kecanduan
Ketika baru saja selesai masturbasi dan Anda masih merasakan keinginan untuk melakukannya lagi dan lagi, stop! Bisa jadi Anda sudah berada pada titik terlalu sering masturbasi.
Kegiatan yang dilakukan atas dasar pemuasan nafsu seksual tidak hanya mempengaruhi biologis seseorang, namun juga psikisnya. Terkadang tubuh tidak lagi membutuhkannya, namun karena dilakukan dengan rutin, pikiran pun bisa menuntun untuk melakukannya lagi karena sudah dianggap sebagai kebutuhan rutin.
"Salah satu kriteria utama dari semua jenis kecanduan adalah hilangnya kontrol," jelas Dan Drake, terapis untuk kecanduan seks dan konselor klinis, dikutip dari Mens Health, Jumat (24/7/2015). Sama seperti seorang perokok, jika tidak mampu berhenti ketika Anda sendiri telah sadar bahwa Anda memiliki kebiasaan masturbasi yang sudah tak terkontrol, berarti Anda sudah kecanduan.
7. Lebih memilih masturbasi daripada bercinta dengan istri
Anda menghindari keintiman bersama pasangan dan lebih memilih masturbasi. Hal ini bisa merupakan tanda yang jelas bahwa Anda terlalu sering masturbasi. Sehingga Anda berpikir tidak ada yang lebih memuaskan Anda secara sempurna selain diri sendiri.
"Ketika di tempat tidur, pasangan sering bermasturbasi sampai ia lupa pada Anda, bisa dikatakan dia narsis dan hanya peduli dengan kepuasan mereka sendiri. Mereka sebenarnya menyadari kebutuhan dan kehadiran orang di sekitarnya, tapi sudah kadung asyik dengan yang dilakukan," papar terapis keluarga dan kecanduan Paul Hokemeyer, PhD.
8. Aktivitas sosial dan pekerjaan terhambat
Ketika sedang bekerja di kantor, Anda bersusah payah menjauhkan pikiran untuk masturbasi. Akhirnya, fokus Anda terpecah dan pekerjaan menjadi terganggu. Begitu pula ketika Anda sedang bercengkrama dengan orang-orang terdekat. Kerap kali pikiran tentang kapan atau bagaimana Anda akan melakukan masturbasi berikutnya muncul. Anda pun menjadi pendiam karena sibuk dengan pikiran sendiri.
Jika hal di atas sering terjadi, maka ini merupakan indikasi kuat bahwa Anda sedang berhadapan dengan kebiasan masturbasi yang serius.
#tips #sehat
Minggu, 23 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar