Seorang wanita yang didiagnosis memiliki kista umumnya adalah wanita yang berusia sekitar 20–30 tahun.
Biasanya perempuan yang memiliki kista memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami hal serupa. Gejala-gejalanya antara lain:
- Menstruasi tidak teratur, abnormal, dan siklusnya terlalu dekat.
- Terdapat masa absen, biasanya (tetapi tidak selalu) terjadi setelah satu atau lebih masa menstruasi normal.
- Lebih sering ingin buang air besar atau kecil.
- Timbul jerawat yang parah dan sangat mengganggu.
- Penyusutan ukuran payudara.
- Mengalami perkembangan pada karakteristik lelaki, seperti tumbuh rambut di sekujur tubuh dan wajah, suara berubah menjadi keras serta ukuran cilitorus membesar.
- Diabetes.
- Mandul atau tidak mempunyai keturunan meski sudah melakukan pengobatan.
- Mengalami kegemukan (obesitas).
Meski demikian, beberapa wanita mengeluhkan adanya nyeri di daerah perut atau perut bagian bawah.
Rasa nyeri dapat timbul jika kista mengalami ruptur pecah. Hal ini dikarenakan pembesaran kista dan peregangan jaringan disekitarnya, perdarahan di dalam kista, atau karena terpuntirnya kista yang mengganggu pembuluh darah di sekitarnya.
Kista yang berukuran besar dapat menimbulkan penekanan atau pergeseran yang akan memengaruhi organ di sekitarnya.
Kista sendiri berbentuk benjolan yang isinya cairan yang lokasinya ada di indung telur. Penyakit kista adalah penyakit tumor jinak, dan penanganannya tidak perlu operasi besar. Berdasarkan tingkat keganasannya, penyakit kista itu bisa di bagi menjadi dua jenis yaitu :
- Kista non–neoplastik, yaitu kista yang memilki sifat jinak dan akan dengan sendirinya mengempes dalam waktu 2–3 bulan
- Kitsa neoplastik, yaitu kista yang harus diangkat melalui operasi untuk mengangkatnya tetapi hal tersebut bergantung pada sifat dan ukurannya
Debu dan polusi udara dapat menyebabkan penyakit kista. Hal ini dikarenakan dioksin dari asap pabrik dan pembakaran gas dari kendaraan bermotor bisa menurunkan daya tahan tubuh manusia sehingga kista menjadi lebih mudah berkembang. Selain faktor lingkungan, makanan pun turut ambil andil dalam pengembangan kista.
Zat–zat lemak tidak mampu dipecah dalam proses metabolism. Makan terlalu banyak makanan berlemak yang tidak sehat dapat mengakibatkan hormon testosteron menjadi meningkat pada wanita.
Apabila kadar hormon testosteron meningkat, maka hormon ini akan dipecah menjadi sumber hormon yang tidak normal bagi hormon estrogen asing. Karena tertutup hormon lain yang tidak normal, maka hormon estrogen di dalam tubuh tidak bisa bekerja dengan baik. Hal ini bisa memudahkan tumbuhnya kista, miom, dan lainnya
Demikian, semoga Anda terhindar dari penyakit kista.
0 komentar:
Posting Komentar